7 Efek Samping dari Teh Jahe

7 Efek Samping dari Teh JaheSerupa dengan zat herbal lainnya, teh jahe juga dapat menimbulkan efek samping. Ketika mengambil sejumlah besar teh jahe, beberapa orang mungkin mengalami efek samping seperti sakit perut, mulas, iritasi mulut, dan lain sebagainya.

Jika jahe diambil dalam bentuk kapsul, maka bisa membantu mengurangi beberapa efek samping. Baca terus untuk tahu apa saja efek samping dari teh jahe.

1. Konsumsi berlebihan

Apa pun yang dikonsumsi dalam jumlah berlebihan, bisa berbahaya bagi kesehatan Anda. Begitu halnya dengan teh jahe. Teh jahe harus dikonsumsi dalam jumlah terbatas sesuai dengan kebutuhan tubuh. Dosis berlebihan akan mempengaruhi sistem pencernaan yang mengakibatkan gejala seperti iritasi di mulut, diare, mual dan bahkan mulas.

Selain itu, konsumsi yang berlebihan dapat menyebabkan produksi asam dalam tubuh. Dan orang yang menderita diabetes harus menghindari terlalu banyak konsumsi jahe dalam jenis apa pun, karena dapat mengurangi kadar gula darah dan menyebabkan hipoglikemia.

2. Pengencer darah

Mengambil pengencer darah tidak cocok dengan penggunaan jenis akar jahe. Selain itu, orang yang mengambil obat untuk tekanan darah tinggi tidak seharusnya mengonsumsi jahe dalam bentuk apapun, karena dapat menurunkan tekanan darah dan menyebabkan jantung berdebar.

Jahe mengganggu fungsi bagian-bagian dari darah yang dikenal sebagai trombosit yang menyebabkan hemoglobin membeku. Komplikasi dari mengonsumsi tanaman ini terjadi pada orang dengan kelainan darah seperti hemofilia. Jadi, konsultasikan dengan dokter sebelum mengonsumsi teh jahe.

3. Masalah tidur

Mengonsumsi teh jahe dapat menyebabkan kegelisahan dan sulit tidur. Minum teh jahe sebelum tidur harus dihindari karena akan ‘membunuh’ tidur selama beberapa waktu. Anda tidak akan bisa tidur untuk waktu yang sangat lama, karenanya Anda mungkin akan mengalami heartburn yang membahayakan hidup Anda.

4. Anestesi

Orang yang minum teh jahe sebelum operasi atau telah mengonsumsinya sejak lama, akan berada dalam bahaya karena obat yang diberikan untuk anestesi bereaksi dengan teh jahe. Akibatnya, pasien akan menderita kesulitan dalam penyembuhan dari reaksi fotosensitif, luka, atau pendarahan karena interaksi dengan antikoagulan.

Karenanya, banyak dokter merekomendasikan untuk menghentikan asupan jahe minimal 1 minggu sebelum operasi.

5. Batu empedu

Jahe dapat diambil oleh pasien batu empedu hanya setelah berkonsultasi dengan dokter yang berorientasi pada nutrisi karena kemungkinan timbulnya efek samping. Produksi empedu, bagi orang-orang yang memiliki batu empedu sangat menyakitkan. Jahe mempromosikan produksi empedu, yang memperburuk kondisi tersebut.

6. Gangguan pencernaan

Meskipun digunakan dalam pengobatan gangguan pencernaan, mengambil sejumlah besar teh jahe saat perut kosong bisa menghasilkan gangguan pencernaan, menurut University of Maryland Medical Center. Pedoman dosis teh jahe berbeda dari orang ke orang dan masalah kesehatannya yang ingin diobati, akibatnya sulit untuk mengatakan mana kadar teh jahe yang menyebabkan gangguan pencernaan bagi seseorang.

7. Kehamilan

Penggunaan jahe dan kehamilan adalah topik yang kontroversial. Teh jahe tidak dianjurkan untuk wanita hamil karena dikabarkan menjadi zat yang merupakan racun bagi anak yang belum lahir, meskipun beberapa praktisi medis menyarankan teh jahe sebagai obat untuk morning sickness.

Ahli pengobatan tradisional Cina melihat penggunaan jahe berbahaya bagi kesehatan ibu serta janin, kemungkinan dengan keguguran. Lebih baik mengambil teh jahe selama kehamilan hanya setelah berkonsultasi dengan dokter.